Implementasi Model Pembelajaran Teaching Factory (TEFA) di SMK Negeri 1 Batipuh
DOI:
https://doi.org/10.62330/pjpm.v2i01.132Keywords:
SMK, Tefa, Pendidikan Vokasi, Teaching Factory, Revolusi Industri 4.0Abstract
Dalam era pendidikan yang terus berkembang, pendekatan inovatif seperti Teaching Factory (TEFA) menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di pendidikan vokasi, terutama dalam mempersiapkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi dunia kerja. Model ini mengintegrasikan praktik industri nyata ke dalam proses pembelajaran, memungkinkan siswa untuk memperoleh pengalaman kerja yang relevan. Tujuan utama TEFA adalah menjembatani kesenjangan antara teori yang diajarkan di kelas dengan keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia industri. Melalui pengajaran berbasis produksi, siswa tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga terlibat dalam kegiatan produksi yang menghasilkan barang atau jasa yang memiliki nilai ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan untuk mengembangkan konsep TEFA dan prosedur implementasinya di sekolah menengah kejuruan (SMK). Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan TEFA mampu meningkatkan keterampilan teknis, manajerial, dan interpersonal siswa, serta memperkuat kemitraan antara sekolah dan dunia kerja. Dengan penerapan TEFA, lulusan diharapkan tidak hanya menguasai aspek kognitif, tetapi juga memiliki sikap profesional dan keterampilan yang relevan untuk bersaing di pasar global, terutama di tengah tantangan revolusi industri 4.0. Model pembelajaran ini menawarkan harapan baru dalam menciptakan generasi tenaga kerja yang siap dan kompeten sesuai dengan kebutuhan industri.