The Politik Simbolisme Agama dalam Kampanye Pemilu
DOI:
https://doi.org/10.62330/edusos.v1i02.144Keywords:
Simbolisme Agama, Politik Identitas, Kampanye, Pemilu, DemokrasiAbstract
Artikel ini membahas fenomena simbolisme agama dalam kampanye pemilu di Indonesia, di mana agama digunakan sebagai alat untuk membangun identitas politik dan menarik dukungan dari pemilih. Simbolisme agama dalam kampanye pemilu mencakup berbagai bentuk, seperti penampilan kandidat yang tampak religius, penggunaan retorika keagamaan, dan dukungan dari tokoh agama. Fenomena ini dipengaruhi oleh besarnya peran agama dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia dan budaya politik identitas yang berkembang. Penelitian ini menemukan bahwa, meskipun simbolisme agama mampu memperkuat ikatan emosional antara kandidat dan pemilih, dampaknya tidak sepenuhnya positif. Penggunaan agama dalam politik dapat menyebabkan polarisasi sosial, menguatkan politik identitas, dan mengurangi kualitas demokrasi karena masyarakat cenderung memilih berdasarkan kedekatan identitas daripada kapabilitas atau visi kandidat. Artikel ini merekomendasikan penguatan pendidikan politik bagi masyarakat, peraturan lebih tegas dari pihak berwenang terkait penggunaan simbol agama, serta peran moderat tokoh agama dalam menjaga netralitas politik. Dengan pendekatan ini, diharapkan praktik kampanye politik di Indonesia dapat lebih mengedepankan nilai-nilai demokrasi dan mengurangi potensi perpecahan sosial.