INTERPRETASI KARYA DJOKO PEKIK “BERBURU CELENG”
DOI:
https://doi.org/10.62330/artsedes.v1i1.47Keywords:
kritik seni, Djoko Pekik, Berburu CelengAbstract
Tujuan penelitian ini untuk Untuk menambah wawasan di bidang seni dengan memaparkan lebih lanjut tentang penulisan interpretasi atau kritik seni dengan pendekatan teori Feldman yeng menggunakan tahapan deskripsi, analisis formal, interpretasi dan evaluasi pada karya Djoko Pekik. Metode dalam interpretasi karya Djoko Pekik ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan pendekatan teori Feldman. Kualitatif ini merupakan jenis penelitian yang cenderung memakai analisis biasanya bersifat deskriptif, berguna dalam mengetahui, memaparkan, menyelidiki, menjelaskan kualitas keunggulan maupun pandangan individu atau kelompok terhadap sesuatu semisal pengaruh sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Interpretasi karya seni adalah proses menafsirkan nilai-nilai yang terikat dalam karya tersebut, karena dibalik sebuah karya pasti ada maksud atau hal yang melatarbelakanginya. Kita dapat melihat dalam tulisan ini contoh interpretasi terhadap karya lukis “Berburu Celeng” yang dibuat oleh Djoko Pekik, dimana ia memaparkan bagaimana karyanya itu mampu mewakili pikiran dan hatinya, sehingga dia mengangkat realitas sosial dalam karyanya untuk mengekspresikan diri juga menyuarakan apa yang selama ini dia dan masyarakat rasakan. Karena pengalaman pribadinya itulah yang membentuk karakter atau gaya lukisnya, hal itu pula yang membuat lukisannya mahal karena mampu memunculkan tampilan visual yang unik dan khas serta pemaknaan atas pengalaman hidup yang begitu dalam dan berarti. Tentu hal-hal seperti itu dapat kita pelajari guna meningkatkan kepekaan kita dalam berkarya dan memahami karya.